Tasawuf tasawuf irfani. tarekat. tasawuf falsafat. sufi. taswawuf akhlaqi. 2 jelaskan menurut pengetahuan saudara yang berkenaan dengan pengertian tasawuf ditinjau dari segi bahasa dan istilah!!! 3. apa yang melatar belakangi muculnya tasawuf dalam dunia islam.!!! 4 dalam ilmu tasawuf ada istilah TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI, jelaskan
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 5 PERTANYAAN TENTANG TASAWWUF Assalamualaiku… syeikh Izin bertanya… apa makna sesungguhnya dari istilah 1. Awaludin bil marifatullah. 2. Kenallah dirimu dahulu baru kamu akan mngenal tuhanmu yg nyata. 3. Cinta Dunia. Mengapa tidak di katakan cinta bumi…apakah keduanya sama atau beda. 4. Manusia adalah rahasia KU dan AKU adalah rahasianya. Apa yang dimaksud rahasia disini. 5. AKU Allah lebih dekat dengan hamba Ku dari pada urat lehernya sendiri. Mohon pencerahannya syeikh 1. AWALUDDIN MA’RIFATULLAH Awaluddin Ma’rifatullah artinya, awal Agama adalah dengan mengenal Allah. Bermula awal Agama itu ialah dengan mengenal Allah Swt yang sebenar-benarnya, pengenalan dengan bersandarkan pada ilmu yang yaqin. Kalau sampai saat ini kita juga tidak kenal-kenal kepada-Nya, maka bagaimana caranya kita shalat, bagaimana caranya kita berdzikir. Oleh sebab itu, kita mesti kenal dulu baru kita dapat shalat, kita mesti kenal dulu baru kita dapat berdzikir mengingat-Nya. Itu sebabnya mengenal akan Allah Swt itu, hukumnya Fardhu Ain. Syari’at, Thariqah, Hakikat dan Ma’rifat itu fardhu Ain. Fardhu itu artinya wajib, wajib itu artinya rukun, meninggalkan yang wajib/rukun maka hukumnya menjadi tidak sempurna. Tidak sempurna artinya batal, jika batal maka itu artinya perbuatan sia-sia atau tidak membawa manfaat. Lebih jauh dari itu bila hingga sampai saat ini, detik ini kita belum kenal-kenal juga kepada-Nya maka kita belum lagi disebut orang yang beragama. Syekh Ibnu Ataillah ra, berkata dalam kitabnya “Tajul Arus” “Hanya sesungguhnya yang sanggup mendurhakai akan Allah, yang sanggup maksiat kepada Allah, adalah orang-orang yang tidak mengenal akan Allah”. Ketidak kenalan kita kepada Allah Swt dapat menyebabkan seluruh bentuk penghambaan kita Syahadat, Shalat, Puasa, zakat dan Haji kita menjadi tidak sah, batal dan sia-sia saja dalam pandangan-Nya. 2. kenallah dirimu dahulu baru kamu akan mengenal tuhanmu yang nyata. “Kenali dirimu, maka akan mengenal Tuhanmu” merupakan sebuah sabda dari Rasulullah saw. Setiap manusia haruslah mendasari keimanannya dengan ilmu atau sering disebut “Ilmul Yaqqin” yakni keyakinan yang didasarkan oleh ilmu. Sumber ilmu disini adalah Allah Swt dan Sunnah Nabi Saw. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw “Kutinggalkan dua hal bagimu, apabila kalian berpegang teguh pada keduanya maka kalian tidak akan sesat, yakni Kitab Allah Al Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya.” Sumber keimanan kedua yang harus dimiliki adalah “Ainul Yaqqin” yakni keimanan atau sumber keimanan yang berasal dari penyaksian atau pengalaman secara pribadi seorang muslim akan kebenaran atau keberadaan Allah Swt.. Ini merupakan sumber keimanan yang harus dimiliki oleh seorang muslim, karena keimanan dalam taraf ini merupakan tingkatan berikutnya dari keimanan yang hanya baru dalam taraf “teori” atau “Ilmul Yaqqin”. Sumber keimanan yang ketiga, yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah “Haqqul Yaqqin”. Sumber keimanan ini merupakan taraf tertinggi dalam keimanan dimana seorang muslim telah membuktikan keberadaan Tuhannya melalui hubungan pribadi antara dirinya dengan Allah Swt. Bukti keimanan dalam taraf ini adalah seorang hamba dapat ber mukallam mukhotobah atau bercakap-cakap dengan Allah Swt. Mereka yang telah berada dalam taraf keimanan ini, benar-benar telah membuktikan bahwa Allah itu benar-benar ada. Kenalilah dirimu, “apakah saat ini kita baru berada dalam taraf “teori” atau ainul yaqqin’ atau bahkan “haqqul yaqqin”…? dengan demikian kita akan harus benar-benar mengenal Allah Swt. 3. Cinta Dunia. Mengapa tidak dikatakan cinta bumi…apakah keduanya sama atau beda syeikh ? Bumi Merupakan planet yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Bumi berasal dari kata “bhumi” yang berarti tanah dalam bahasa Sansekerta. Bumi Merupakan lapisan terluar bumi. Lapisan ini di dikelompokkan menjadi 2 yaitu Benua dan Samudra. b. Selimut bumi atau mantel bumi di dikelompokkan menjadi 3, yaitu -Lapisan Litosfer merupakan lapisan terluar mantel bumi dengan ketebalan 80 km. -Lapisan Atmosfer merupakan lapisan yang mempunyai ketebalan sekitar 100-400 km -Lapisan Mesosfer merupakan lapisan terbawah yang mempunyai ketebalan 2400-2700 km c. Inti bumi Merupakan lapisan bumi paling dasar. Ketebalan sekitar km, inti terluar km dan suhu mencapai derajad Celsius. Bumi terbagi menjadi 4 bagian, yaitu lapisan Atmosfer, Litosfer, Hidrosfer, dan Biosfer Dunia Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian dunia adalah 1. Bumi segala sesuatu yang terdapat di atasnya, juga tempat kita hidup. 2. Segala sesuatu yang bersifat kebendaan yang tidak kekal. Perbedaannya adalah bumi merupakan planet yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Bumi berasal dari kata “bhumi” yang berarti tanah dalam bahasa Sansekerta, sementara dunia adalah segala sesuatu yang terdapat di atasnya dan menjadi tempat kita hidup. Ada sebuah dialog antara Manusia dan Tuhan-Nya, mudah-mudahan lebih memberikan pemahaman kepada kita tentang perbedaan antara Bumi dan Dunia Manusia Tuhan, kenapa di sana begitu ramai, dan di sini begitu sepi, di mana aku? Tuhan Apakah kau tidak bisa melihat di mana ini? Manusia Tidak! Tuhan, mataku begitu rapuh untuk melihatnya, aku tidak bisa, apa itu Tuhan? Tuhan Apakah kau lupa dengan segala yang pernah Aku perintahkan? Manusia Tuhan, sepertinya Kau tidak memerintahkan apa-apa Tuhan Wahai manusia! Ada dua cara memahami perintahKu, nikmat atau siksa! Manusia Apakah ini Dunia yang aku tinggali selama ini Tuhan? Tuhan Bukan! Manusia Bumi? Tuhan Bukan juga! Manusia Lalu, aku ada di mana Tuhan? Tuhan Kau sedang ada di alam pikiranmu Manusia Alam pikiran? Tuhan Itulah pesanKu wahai manusia! Manusia Pesan apa Tuhan? Aku tetap saja tidak bisa memahami apa maksudMu Tuhan Alam itu Aku ciptakan untuk memberikan peringatan kepada manusia bahwa ada satu dimensi lagi, dimensi yang hanya ada dengan maksud tertentu. Dalam dimensi itu manusia akan terpontang panting, bingung mencari arah, tujuan dan makna, dalam dimensi itu juga, Aku tidak pernah akan ada, Aku hanya melihat manusia itu berada dalam pikiran yang bingung, sepi, sunyi dan hening, lama-lama mereka akan mati dalam kebingungan, sebab tidak ada satupun yang dapat mereka tanyai. Itulah dimensi pikiran, dan kau sekarang ada di dimensi itu. Manusia Tuhan, apakah kau tidak akan menolong kami? Tuhan Saat di dunia, kemana waktu yang begitu banyak kau habiskan? Saat kakimu masih bisa berjalan, kemana kau langkahkan? Saat masih bisa bernafas kemana kau habiskan hidupmu? Saat matamu terbuka lebar, kemana penglihatanmu? Saat kesehatanmu masih ada, kemana kapalamu bersujud? Saat Aku kirimkan pelajaran hidup di dunia, kenapa kau tertutup? Dunia ini adalah sekolahan besar yang isinya adalah pelajaran, tapi sayangnya kebutaan melanda kalian dalam jangka waktu yang lama. Kalian asyik bermain di dunia dan melupakan “Dunia” yang sesungguhnya. Manusia Bumi? Untuk apa dan siapa dia? Tuhan Bumi adalah tempat asal kalian sebagai manusia! Manusia Dunia? Tuhan Dunia adalah isi dari bumi. Manusia Apa isinya Tuhan? Tuhan Kesenangan, kelalaian, kemunafikan, angkara murka, kebodohan, kesombongan, serakah, bodoh, Tolol dan semua sifat buruk lainnya. Manusia Kenapa Kau ciptakan dunia Tuhan, jika Kau tau isinya seperti itu? Tuhan Sebuah kesepakatan antara Aku, manusia dan isi Manusia Kesepakatan yang bagaimana Tuhan? Tuhan Kesepakatan yang berujung pada pengingkaran Manusia Siapa yang mengingkari Tuhan? Tuhan Manusia! Manusia Di mana letak kesalahan kami? Kami kan tidak minta untuk diciptakan? Tuhan Manusia Aku ciptakan untuk menyembahKu, Aku ciptakan dunia sebagai sebuah pembelajaran bahwa hanya Aku yang pantas kau banggakan, Aku isi semua dunia dengan pikiran dan tindakan, tapi di dalamnya Aku juga ciptakan jalan yang salah, tapi di sana Aku tidak menyuruh manusia untuk mengambil jalan itu, Aku hanya memberikan gambaran bahwa jalan itu salah. Manusia mempunyai nafsu, sehingga mereka lebih mementingkan nafsunya dari pada perkataanKu, itulah manusia! Manusia Kenapa bisa seperti itu Tuhan? Tuhan Karena Aku Tuhan yang tidak pernah salah sedikitpun!, apapun yang manusia lakukan jika itu salah itu artinya murni kesalahan mereka dan bukan Aku, manusia yang bodoh! Manusia Ya! Kami memang bodoh Tuhan, itulah sebabnya kami ingin kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahan! Tuhan Jika sudah meninggal Dunia, maka kalian akan dike-Bumi-kan, jadi sudah tidak ada lagi kesempatan kembali ke dunia lagi, sekarang masuklah ke neraka! Aku akan penuhi janjiKu membakarmu dengan api yang panasnya 70x lebih dahsyat dari api dunia. 4. AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Manusia itu rahasia-Ku dan Aku-lah rahasianya. Rasulullah Saw bersabda ” Ya Allah…Engkaulah Yang Maha Dhahir sehingga tidak ada sesuatupun yang Lebih Tinggi dari-Mu. Engkaulah Yang Maha Bathin sehingga tidak ada sesuatupun yang Lebih Dekat daripada-Mu. Engkaulah Yang Maha Awal sehingga tidak ada sesuatupun Yang Lebih Dahulu daripada-Mu. Dan Engkaulah Yang Maha Akhir sehingga tidak ada sesuatupun yang Lebih Lama daripada-Mu.” “Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Allah berkehendak untuk menciptakan sesuatu, maka cukuplah Allah hanya mengatakan kepadanya “Jadilah”. Lalu jadilah ia” QS. Al Baqarah 117 “Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, Ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” QS. Ath Thalaaq 12 “Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. An Nuur 35 “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak pula di atasnya lagi di awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, dan barangsiapa yang tidak diberi cahaya petunjuk oleh Allah tidaklah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” QS. An Nuur 40 Maksud daripada ungkapan Manusia itu rahasia-Ku dan Aku-lah rahasianya. Adalah Petunjuk dan Hidayah Allah Swt yang merupakan Haq Allah Swt untuk menentukan dibalik rahasia-rahasianya. 5. AKU Allah lebih dekat dengan hamba Ku dari pada urat lehernya sendiri. وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” QS. Qaaf 16-18 Ada yang memahami ayat ini Bahwa kata “kami” pada ayat tersebut adalah Allah, sehingga mereka memahami bahwa posisi Allah itu ada di tubuh manusia dan juga di dekat dengan tubuh manusia. Mereka menyangka bahwa posisi Allah di dekat urat lehernya. Akibat dari kesalahan ini, mereka meyakini “Allah ada di mana-mana” termasuk tubuh manusia, atau keyakinan bahwa Allah menyatu dengan hambanya aqidah manunggaling kaula gusti. Mengenai ayat di atas ada dua penjelasan yang menunjukkan bahwa kata “kami” pada ayat tersebut bukan berarti Allah 1. Tafsir ayat dari para ulama bahwa makna kata “kami” adalah malaikat, bukan berarti Allah. 2. Kata-kata “dekat” bukan berarti otomatis menunjukkan posisi dan letak. Penjelasannya 1. Tafsir ayat dari para ulama bahwa makna kata “kami” adalah malaikat, bukan berarti Allah. Jika kita membaca ayat secara lengkap dan lanjutan ayat, sangat jelas bahwa konteks ayat adalah membicarakan tentang malaikat. وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” QS. Qaaf 16-18 Tentang dua orang malaikat yang mencatat amal dan duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri. Konteks ini menunjukkan bahwa malaikat yang dekat bukan Allah Swt. Makna ”ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” yaitu Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya saat kedua malaikat mencatat amalnya. Artinya bahwa Kami lebih mengetahui tentang keadaannya dan Kami tidak memerlukan malaikat pemberitahu akan tetapi kedua malaikat itu ditugaskan untuk suatu keperluan sebagai penegasan perintah. Al Hasan, Mujahid dan Qatadah mengatakan dua malaikat yang mencatat amalmu, satu berada di sebelah kananmu mencatat amal kebaikanmu sedangkan yang lainnya berada di sebelah kirimu mencatat amal keburukanmu. Sedangkan manusia secara umum mencakup muslim dan kafir. Sedangkan Allah Swt tidak dekat dengan orang kafir. Ibnul Qayyim menjelaskan Pertama Allah dekat ilmunya, oleh karena itu Allah menggandengkan ilmu mengetahui dengan apa yang dibisiki pada hati manusia. Kedua Yang dimaksud dekat adalah malaikat Allah yang bershalawat pada hatinya sehingga lebih dekat dari urat lehernya. 2. Kata-kata “dekat” bukan berarti otomatis menunjukkan posisi dan letak. Jika ada yang mengatakan Allah lebih dekat dengan urat leher berdasarkan ayat ini, tentu tidak tepat, karena bukan berarti “dekat” itu menunjukkan posisi Allah dekat, akan tetapi menunjukkan dekat maknawi yaitu “kedekatan”. Al Quthubi menjelaskan “Ini adalah penggambaran kedekatan, yaitu kami lebih dekat kedekatannya dari pada urat leher, bukan dekatnya jarak.” Tafsir Al-Qurthubi Contohnya hadits yang menunjukkan kedekatan hamba dengan Allah ketika sujud. Bukan berarti Allah dekat posisi dan letaknya ketika hamba sujud. Rasulullah Saw bersabda “Yang kalian seru adalah Rabb yang lebih dekat pada salah seorang di antara kalian daripada urat leher unta tunggangan kalian.” HR. Muslim Rasulullah Saw bersabda “Tempat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” HR. Muslim Allah Swt berfirman “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, “Aku itu dekat”. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” QS. Al Baqarah 186 Jum’at, 22 Maret 2019 Adha Risyandi
Tanya Apa itu tasawuf dan makrifat? (Tony Moeta'sin, Kupang) Jawab: Wa'alaikum salam Sederhananya, tasawuf merupakan cabang ilmu keislaman yang fokus pada kajian tentang penyucian jiwa dan akhlak atau etika. Panduannya adalah al-Quran dan sunnah Nabi sehingga imam junaid, salah seorang sufi ternama pernah mengatakan bahwa kunci tasawuf adalah al-Quran dan sunnah.
Tanya Bagaimana hukum masuk tarekat dan mengamalkannya? Jawab Jikalau yang dikehendaki masuk tarekat itu belajar membersihkan hati dari sifat-sifat yang rendah, dan menghiasi sifat-sifat yang dipuji maka hukumnya fardhu ain. Hal ini seperti Hadis Rasulullah saw, yang artinya “Menuntut ilmu diwajibkan bagi orang Islam laki-laki dan orang Islam perempuan”. Akan tetapi kalau yang dikehendaki masuk tarekat mu’tabarah itu khusus untuk zikir dan wirid, maka termasuk sunnah Rasulullah saw. Adapun mengamalkan zikir dan wirid setelah baiat, maka hukumnya wajib, untuk memenuhi janji. Tentang mentalqinkan mengajarkan zikir dan wirid kepada para murid, hukumnya sunnah. Karena sanad tarekat kepada Rasulullah saw, itu sanad yang sahih. وَتَعَلَّمَنْ عِلْمًا يُصَحِّحُ طَاعَةً، البيت Pelajarilah ilmu yang membuat sahnya ibadah, al-Adzkiyâ’. صَحَّتْ أَسَانِيْدُ الْأَوْلِيَاءِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ صَحَّ أَنَّ عَلِيًّا رَضِيَ اللهُ عَنْهُ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ دُلُّنِيْ عَلَى أَقْرَبِ طُرُقٍ إِلَى اللهِ وَأَسْهَلِهَا عَلَى عِبَادِهِ وَأَفْضَلِهَا عِنْدَ اللهِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَعَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ مَنْ يَقُوْلُ اللهُ . إهـ وَلِقَوْلِهِ تَعَالَى وَأَوْفُوْا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْؤُوْلًا. الإسراء 34 إهـ المعارف المحمدية، صحيفة 81 Sanad para wali kepada Rasulullah saw. itu benar sahih, dan sahih pula Hadis bahwa Ali pernah bertanya kepada Nabi saw. Kata Ali, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku jalan terdekat kepada Allah yang paling mudah bagi hamba-hamba-Nya dan paling utama bagi Allah”. Rasulullah saw. bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi ketika di muka bumi masih terdapat orang yang mengucapkan Allah”. Dasar lainnya adalah firman Allah Swt. “Penuhilah janji, sesungguhnya janji itu akan diminta pertanggung jawabannya”. al-Isrâ’ 34, al-Ma`ârif al-Muhammadiyah, halaman 81. Murid Pindah Tarekat Tanya Apakah boleh seorang murid tarekat pindah dari satu tarekat kepada tarekat yang lain? Jawab Haram pindah dari satu tarekat kepada tarekat yang lain. Namun dapat dikatakan boleh pindah, apabila dia dapat menetapi kepada tarekat yang sudah dimasuki dan istiqamah tekun pada tuntunannya. وَمَنْ ظَفَرَ بِشَيْخٍ بِالْوَصْفِ الْأَوَّلِ أَوِ الثَّانِيْ فَحَرُمَ عَلَيْهِ عِنْدَهُمْ أَنْ يَتْرُكَهُ وَيَنْتَقِلَ إِلَى غَيْرِهِ Barangsiapa telah melaksanakan baiat kepada seorang mursyid, dan mampu melaksanakan isi baiatnya, dan telah mendapat pancaran rohani darinya dengan sifat yang pertama dan kedua, maka haram baginya – menurut mereka para ulama – meninggalkan mursyid tersebut dan beralih ke mursyid yang lain, al-Fatâwa Hadisiyah, halaman 50 اِعْلَمْ أَنَّ الطَّرَائِقَ الْمَأْثُوْرَةَ الْمَشْهُوْرَةَ الْمُعَنْعَنَةَ الْوَاصِلَةَ مِنَ السَّلَفِ إِلَى الْخَلَفِ كَالْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ، يَجُوْزُ الْاِنْتِقَالُ مِنْ مَذْهَبٍ إِلَى آخَرَ بِشَرْطِ الْوَفَاءِ فِيْمَا دَخَلَ فِيْهِ وَالْاِسْتِقَامَةِ بِآدَابِهِ Ketahuilah bahwa tarekat-tarekat yang ma’tsur, yang masyhur, yang sanadnya bersambung dari para guru tarekat terdahulu sampai belakangan adalah seperti empat madzhab dalam hal perpindahan dari satu madzhab ke madzhab yang lain. Boleh, namun dengan syarat bidang yang dimasuki oleh orang yang berpindah madzhab itu harus utuh dengan senantiasa menetapi tata kramanya Majmu’ al-Rasail al-Imam al-Ghazali, halaman 114 Sumber
Ilmutasawuf tampaknya merupakan jawaban yang palking tepat karena ilmu ini memberikan corak batin terhadap ilmu fiqih. Corak batin yang dimaksud, seperti ikhlas dan khusu' berikut jalannya masing-masing. Bahkan, ilmu ini dapat menumbuhkan kesiapan manusia untuk melaksanakan hilim-hukum fiqih. 8H6q.
  • tcuts1o9tk.pages.dev/404
  • tcuts1o9tk.pages.dev/439
  • tcuts1o9tk.pages.dev/488
  • tcuts1o9tk.pages.dev/311
  • tcuts1o9tk.pages.dev/454
  • tcuts1o9tk.pages.dev/352
  • tcuts1o9tk.pages.dev/438
  • tcuts1o9tk.pages.dev/179
  • pertanyaan tentang ilmu tasawuf